Pengaruh
cash flow terhadap rupiah dan usd
Cash
flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk
sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas
yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar
perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu
diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan
jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
·
fungsi likuiditas, yaitu dana yang
tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam
waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
·
fungsi anti inflasi, dana yang
disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang
dapat dicairkan dengan relatif cepat.
capital
growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan
jangka waktu relatif panjang. Yang terjadi saat ini menurutnya adalah uang panas yang masuk ke Indonesia sedang melakukan aksi jual sehingga IHSG jatuh tajam,
dari tertinggi 5523 di bulan April, sampai menembus 4300.
Rupiah yang diperoleh dari aksi penjualan ini dibelikan
dolar sehingga ada permintaan tinggi terhadap dolar dan nilai tukar sampai
menembus Rp14.050.Selain itu, meski Bank Indonesia sudah menerapkan peraturan
yang mewajibkan transaksi dalam negeri untuk menggunakan rupiah namun peraturan
itu belum berjalan efektif. Maka ada transaksi-transaksi dolar yang tidak ada
kaitannya dengan luar negeri, seperti di industri migas, listrik, pertambangan,
sewa mal, perkantoran, dan biaya konsultan yang menambah permintaan pada dolar.
Farial juga memuji langkah Bank Indonesia yang menurunkan pembatasan pembelian
dolar, dari maksimal US$100 ribu per bulan menjadi maksimal US$25 ribu per
bulan dengan harapan bisa menekan permintaan terhadap dolar.
Namun, menurutnya, Bank Indonesia harus terus
melakukan kebijakan kontrol ketat atas transaksi-transaksi dolar di pasar
valuta asing selain juga melakukan pengendalian melalui intervensi dengan
menggunakan cadangan devisa.
"Jangan dianggap ini hal yang biasa yang
boleh dibiarkan terus terjadi," kata Farial.
Ia berharap pemerintah bekerja bersama dengan
Bank Indonesia untuk melakukan sinkronisasi antara sektor fiskal dengan moneter
terutama dalam mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan
adanya masalah menurunnya nilai tukar Rupiah di atas dengan penyebab dan
dampaknya, tentunya kita telah mengetahui dengan jelas bahwa nilai Rupiah
mungkin akan lebih jatuh lagi apabila tidak ada tindakan penyelesaian yang
efektif dan efisien. Salah satu solusi yang dapat kita peroleh adalah dengan
memancing investor-investor asing untuk masuk ke Indonesia dan meningkatkan
nilai Ekspor barang serta mengurangi Impor barang. Investasi asing yang menurun
akhir-akhir ini, seperti disebutkan di atas, jelas-jelas mengurangi nilai tukar
Rupiah.
Investor asing yang menanamkan investasinya ke
Negara Indonesia ini harus dipancing agar kembali dan diusahakan agar bertambah
jumlahnya dangan terbukanya pasar saham dengan tawaran yang menarik dan
meyakinkan. Selain itu, penyebab utama menurunnya nilai ekspor dan naiknya
nilai impor ini adalah masalah paling besar di Negara ini.
Kurangnya pengelolaan sumberdaya, kurangnya
variasi produk asli Indonesia, hingga kebutuhan warga Negara Indonesia yang
terpancing dengan Negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Bangsa Eropa,
bahkan bangsa Asia lainnya seperti Jepang, Korea, dan China yang mendominasi
gaya hidup dan fashion, namun meninggalkan produk buatan Negaranya sendiri ini
sangat perlu diperhatikan pemerintah.
Warga
Indonesia kini senantiasa mengkosumsi produk-produk impor yang terkesan mewah
dibandingkan produk karya anak bangsa yang kualitasnya tak jauh beda. Pakaian,
Aksesoris, Kendaraan, Makanan dan Minuman, semuanya telah didominasi dengan
produk-produk asing. Sebagai contoh, warga Indonesia cenderung mengkosumsi
makanan-makanan fast food khas Negara Barat seperti Mc Donalds, Kentucky Fried
Chicken (KFC), dan lain sebagainya dibandingkan makanan khas Indonesia seperti
Pecel, Soto, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pakaian, pakaian bermerk
dari luar tentunya lebih disukai dibandingkan merk lokal yang kualitasnya tidak
jauh beda dari merk-merk luar tersebut.
Pemerintah seharusnya memperhatikan produksi khas
Indonesia dan mengurangi impor barang. Lebih baik lagi apabila produk khas
Indonesia lebih ditonjolkan dan ditawarkan di Negara sendiri dan Negara lain.
Pemerintah juga harus memperhatikan peralatan industri di Indonesia yang
kualitas teknologinya tertinggal serta meningkatkan pendidikan pekerja Industri
di Indonesia untuk meningkatkan pasokan ekspor dan mengurangi impor. Tetapi,
langkah ini juga harus didukung oleh warga Indonesia untuk mengurangi kosumsi
produk-produk luar negeri dan lebih mencintai produk dalam negeri.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar